Air terjun Tikalong atau
penduduk sekitar menyebutnya sebagai Riam Tikalong terletak di Desa Karangan,
Kec. Mempawah Hulu, Kab. Landak Provinsi Kalimantan Barat.
Untuk menuju kesana saya harus
menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam dari Kota Pontianak ibukota Provinsi
Kalimantan Barat. Dari Pontianak menuju ke Sungai Pinyuh (kira-kira satu jam
tiga puluh menit) saya menemukan persimpangan di Depan Pos Lantas Sungai Pinyuh.
Persimpangan tersebut membagi dua yakni yang belok kiri menuju Kota singkawang
dan Sambas sedangkan yang lurus menuju ke Ngabang (ibukota kab. Landak atau
orang lebih menyebutnya ke daerah Hulu), saya mengikuti jalan yang menuju
ngabang tersebut.
Sekitar 15-20 menit perjalanan
dari persimpangan sungai pinyuh saya menemukan persimpangan dua kembali yakni
tepatnya di daerah Anjongan (Depan Pos Pol Anjongan dan taman pasar Anjongan)
untuk yang arah sebelah kanan menuju ke Ngabang sedangkan yang lurus menuju ke
Kabupaten Bengkayang, saya lurus aja. Saya melewati Goa Maria yang terbaru di
Desa Terap Kec. Toho (Goa Maria yang lama berada di Kumpang Desa Sepang).
Dalam perjalanan menuju
Tikalong saya dikelilingi pegunungan-pegunungan dan tentunya hawa yang cukup
sejuk. Namun saya berhati-hati karena kadang ada babi yang suka menyebrang
jalan sembarangan selama berkendara.
Setelah sekitar 2 jam
perjalanan, saya melihat gerbang lusuhnya disebelah kanan yang bertuliskan “
SELAMAT DATANG DI LOKAWISATA AIR TERJUN TIKALONG “ berarti saya sudah sampe.
Saya parkir kendaraan di tempat parkir yang telah disediakan. Menurut cerita
biasanya di depan gerbang akan kita temui penjaga yang meminta bayaran masuk
(tanpa tiket) tapi waktu itu saya lagi beruntung karena tidak ada yang menjaga
jadi langsung nylonong aja. Kirain pemuda-pemuda yang lagi duduk-duduk di
gerbang itu penjaganya, taunya bukan. Dia orang pemuda-pemuda setempat yang
lagi nyantai buat ngabisin waktu di sore hari.
Saya tiba di lokasi tepat
menunjukkan pukul 16.30 wib dikarenakan diguyur hujan dalam perjalanan jadi
harus berteduh dulu. Dari pintu gerbang saya berjalan kaki sekitar 5 menit dan
melewati sungai kecil yang mengalir lumayan cukup deras, lalu sampailah saya di
air terjunnya. Air terjun Tikalong merupakan salah satu pilihan tempat wisata
yang menarik di Kalimantan Barat.
Sesampainya saya di Air
terjun, saya langsung mengambil kamera dan handycam yang sudah saya persiapkan
didalam tas kecil serta langsung memotret dan merekam moment yang sangat indah
menurut saya. Banyak masyarakat yang memanfaatkan Air terjun tersebut untuk
keperluan mandi. Suasana tenang dan damai sangat terasa sekali pada saat saya
berada di bawah air terjun yang mengalir deras dari ketinggian sekitar 5 meter
tersebut. Ingin saya menceburkan diri ke air terjun namun saya tidak membawa
pakain ganti, jadi saya urungkan niat tersebut, lain kali aja. He..he..he...
Sedang asyik menikmati
indahnya alam air terjun Tikalong, tiba-tiba Nada dering Hp saya berbunyi,
begitu saya liat ternyata ada sebuah pesan dari seseorang. Saya sudah tidak
sabar ingin membaca pesan tersebut lalu membuka isi pesannya, betapa kaget dan
sadarnya saya ketika pesan tersebut bertuliskan “ Bos, Pulangnya jangan terlalu
malam dari air terjun, karna kabarnya agak sedikit angker kalau malem “.
Tiba-tiba jantung saya
berdetak kencang dan bulu kuduk saya agak sedikit merinding. Melihat waktu di
Hp menunjukkan waktu pukul 17.30 wib, ternyata suasana sudah gelap dikarenakan
di sekelilingnya masih banyak pepohonan dan cuaca gerimis jadi terasa sekali
suasana mistisnya menurut saya (terlepas dari benar atau tidaknya hanya Alloh
S.W.T yang tau) apalagi sudah mendekati waktu maghrib.
Saya langsung mengemaskan
barang bawaan saya seperti kamera dan handycam kedalam tas kecil yang sudah
saya siapkan dan buru-buru berjalan menuju pintu gerbang keluar. Sesampainya di
gerbang, masih ada beberapa pemuda yang masih nungguin temennya di dalem yang
konon katanya masih melakukan prosesi pacaran di atas air terjun, saya jadi
berpikir ternyata di dalem sana tadi masih ada 2 sesosok manusia. Saya merasa
orang yang paling terakhir pulangnya ternyata. waaaaahhhh......
Setelah ngobrol-ngobrol saya
pamit pulang dengan pemuda-pemuda yang lagi nongkrong tadi, dia orang welcome
banget sama saya. Kalau pun dari salah satu kalian membaca tulisan ini, saya
ucapin makasih ya atas segala semua informasinya tentang Air Terjun Tikalong.
Sesampainya di persimpangan
arah Sompak - Pasar karangan saya menemukan sebuah warung yang bertuliskan “
Pecel Ayam “ yang menurut saya tepat sekali untuk saya singgahi dikala perut
sudah mulai keroncongan. Singkat cerita setelah saya menyantap pecel ayam, saya
sempatkan waktu untuk ngobrol-ngobrol dengan penjualnya (berharap digratisin
walaupun ternyata harus bayar juga...ha..ha...ha.... ).
Jam menunjukkan pukul 20.00
wib , waktunya saya pulang. Setelah melakukan transaksi pembayaran saya
bergegas pulang menuju kediaman, sesampainya di rumah sangat terasa capeknya
namun apabila mengingat keindahan Air Terjun Tikalong, capek itu terasa hilang.
Tunggu saya di tempat wisata
yang lainnya yaa.......
Baca Selanjutnya...